Langsung ke konten utama

Membangun Kembali Citraku Sebagai Penulis Blog

Halo, salam kenal! Aku Wisnu, seorang pemrogram yang saat ini tengah menjalani pendidikan di salah satu universitas swasta di Indonesia. Buat kamu yang belum pernah sekalipun membaca tulisan postingan blogku, mungkin tidak akan ada masalah dengan gaya tulisan yang sekarang lagi kamu baca. Aku rasa buat yang udah sering baca tulisanku (dulu) pasti ngerasa ada yang beda. Ya, aku terbiasa menulis dengan gaya formal. Gaya tulisan formal tersebut nampaknya kurang cocok dipakai untuk sebuah postingan blog karena terkesan kaku. Dampaknya yah interaksi dengan pembaca terasa kurang. Itulah sebabnya aku mengubah gaya penulisanku menjadi lebih santai. Aku ngomong gini in case kamu penikmat blog berfaedahku. Kalau kamu penikmat blog aibku udah pasti ga heran sama gaya tulisanku.

Setelah sekian lama akhirnya aku pakai Blogger lagi. Kenapa kok pakai Blogger lagi? Padahal mampu bikin blogging engine sendiri karena katanya aku pemrogram, bukan? Kan keren kalo bisa! Juga, kenapa ga pake yang lain aja? Yah, aku males aja sih kalo harus buang-buang waktu bikin blogging engine sendiri. Mendingan waktunya aku pakai buat yang lain. Alasan lainnya pakai Blogger karena udah terintegrasi dengan Google Domains. Ya, domain yang aku pakai sekarang ini belinya di Google Domains. Singkatnya, aku percaya dengan layanannya Google deh. Juga, aku bisa tinggal fokus nulis aja sekarang.

Ah, iya. Sebagai informasi aja, blog ini fokusnya sesuai dengan deskripsi. Aku sekarang udah pakai akun Blogger (bukan Google+ lagi) jadi kamu bisa follow akun Blogger-ku. Buka aja menu di pojok kanan atas nanti ada kok. Nah, buat kamu yang baru aja baca tulisan postingan blogku, kamu mungkin gatau aku udah nulis dimana aja, kan? Well, aku dulu bisa dibilang blogger sih dan cukup sering posting walaupun sering ganti-ganti blognya. Aku masih inget beberapa diantaranya sih. Aku coba tulis di bawah, dimulai dari yang isinya paling berfaedah.

Medium, sebuah platform blogging yang elegan menurutku. Aku gamau pakai lagi karena bisnis modelnya dia yang berubah. Di Medium aku nulisnya pake bahasa Inggris biar sekalian belajar bahasa Inggris. Seringnya aku nulis tentang pemrograman sih di sana. Ada cerita tentang pengalaman Google Summer of Code juga di situ. Karena aku peserta yang gagal, nanti aku update kegagalanku di blog ini aja deh.

Lakuban, sebuah blog yang usianya udah sekitar empat tahun. Ya, udah dari 2015, ketika aku masih SMA dan sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi olimpiade komputer tingkat Kabupaten. Aku bahkan nulis tips buat persiapan OSN padahal gapernah tembus ke Provinsi apalagi ke Nasional. Pernah ikut OSN tingkat Kabupaten dan itu sekali doang. Tapi aku bersyukur banyak respons positif di sana. Kalau penasaran baca aja, itu jadi top postingan di blog Lakuban kok. Pengen aku tutup aja karena aib tapi udah susah soalnya lupa informasi buat login-nya.

WaGoMu, sebuah blogging platform punya orang Indonesia. Aku aktif nulis di blog ini waktu kerja di WaGoMu sebagai software engineer paruh waktu. Banyak hal random yang aku bagi di situ tapi ya bisa ditebak isinya ga jauh-jauh dari pemrograman.

Codepolitan, sebuah platform (dulunya) fokus update informasi tentang pemrograman dan pengembangan perangkat lunak. Beberapa waktu lalu aku masih aktif menulis di Codepolitan. Semenjak fokus Codepolitan berubah, aku mencari tempat baru buat nulis. Aku nulis tentang algoritma dan bahasa pemrograman Haskell.

JaZa Info, sebuah blog yang entah kenapa dinamai JaZa Info. Terdengar seperti siraman rohani sih. Blog ini udah dari zaman aku SMP, lebih tepatnya udah dari 2012. Masa ketika lagi rame-ramenya blogging. Dari tampilannya aja udah keliatan kalau blog itu yang bikin bocah edgy. Di blog ini aku berbagi HTML Builder dan Meta Tags Maker. Sebuah karya yang kubikin sendiri waktu lagi belajar pemrograman web.

Pro Desain HTML (PD HTML), sebuah blog bocah edgy lainnya yang aku buat sendiri blogging engine-nya. Ini waktu lagi belajar PHP, udah dari zaman aku SMP. Sebenernya aku pake Xtgem sih. Blogging platform yang katanya mobile first. Aku udah gainget kok bisa porting blog buatanku ke Xtgem. Caranya gimana coba? Entahlah. Tentunya beberapa halaman udah dihapus sama Xtgem-nya jadi jangan berharap banyak.

Selain blog-blog di atas, aku juga punya beberapa blog yang isinya notabene aib doang jadi gabakal aku tulis di sini. Intinya yah, ini postingan pembukaan untuk postinganku yang akan datang. Buat blog Catatan Wisnu ini ada dua bahasa, yang satu lagi bahasa Inggris dengan domain yang berbeda tentunya. Kalau kamu berbahasa Indonesia ya bacanya blog yang ini aja.

Aku juga nulis di Quora Blog sih. Udah ada dua tulisan di sana. Niatku impor semua tulisan bagus dari berbagai blogku yang udah ada sebelumnya. Tentunya dengan gaya bahasa yang disesuaikan dengan tulisanku sekarang. Perlu waktu sih tapi okelah. Ketika ada waktu kosong aku bisa update. Untuk sekarang paling ini dulu. See you guys later~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Menjadi Siswa Google Summer of Code?

Google Summer of Code  (GSoC) adalah salah satu program yang dibuat oleh Google dalam rangka meramaikan partisipasi mahasiswa/i untuk berkontribusi ke proyek-proyek sumber terbuka. Ada banyak keuntungan yang akan kita dapatkan apabila terpilih menjadi salah satu siswanya. Selain mendapatkan bimbingan langsung dari orang-orang yang kompeten, kita juga akan diberikan upah untuk kebutuhan hidup. Upah tersebut diberikan apabila kita lolos evaluasi yang dilaksanakan tiga kali. Nilai upah yang diberikan bervariasi tergantung pada tempat dan kebijakan Google di setiap tahunnya. Pada tahun 2018, total upah yang diberikan untuk Indonesia adalah USD 2400. Kamu bisa lihat informasi mengenai upah tahun ini di halaman Student Stipends . Seperti apa GSoC dan bagaimana cara menjadi salah satu pesertanya? Sedikit Pengalaman Mengerjakan Proyek GSoC di Organisasi Haskell Tahun 2018 lalu aku mengerjakan proyek GSoC di organisasi  Haskell . Aku gagal di evaluasi kedua karena ada miscommuni

Merancang Sistem Baru sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kredibilitas serta Transparansi Perhitungan Suara

Indonesia dalam beberapa hari terkahir ini diramaikan dengan isu-isu serangan siber dan hal-hal konyol lainnya. Tetiba banyak sekali hacker gadungan yang bermain hacker-hackeran . Semua ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran masyarakat yang merasa akan terjadinya kecurangan dalam pemilihan umum kali ini. Alih-alih ingin berkontribusi justru yang ada malah terlihat bodoh. Untuk mengurangi hal-hal bodoh seperti ini muncul kembali, ada baiknya kita memikirkan sistem baru yang dapat membungkam manusia-manusia semacam ini di Indonesia. Tak perlu yang canggih sekali, yang penting transparan. Well , actually , teknologi yang akan digunakan sudah cukup canggih jadi aku bisa bilang kalau sistem yang akan dibuat ini sudah cukup canggih dan tidak mudah untuk dijaili. Tulisan ini hanya akan membicarakan konsep. Implementasinya tentu di lain waktu saja bila memungkinkan bagiku untuk membuatnya. Kenali Sistem yang Ada Sebelum membicarakan rancangan sistem yang baru, kita perlu mengenali sist